Toko Bunga Florist Jakarta menyediakan layanan Toko bunga di Rumah Sakit Husada untuk kirim bunga duka cita dalam bentuk bunga papan, bunga standing, bunga krans, bunga salib, rangkaian bunga mawar cantik ukuran besar, dan lain-lain. Pengiriman karangan bunga duka tersebut di alamat Jalan Mangga Besar 137-139, Jakarta Pusat. Toko Bunga RS Husada siap membantu anda memproduksi dan mengirimkan pesanan bunga rangkaian tanpa ongkos kirim.
Bunga Duka Cita RS Husada, Mangga Besar, Pesan di Toko Bunga Florist Jakarta, 0822-99148647. Kirim segera bunga untuk orang meninggal ke rumah duka cepat sampai di lokasi tanpa biaya ongkos kirim alias gratis ongkir.
Pemesanan karangan bunga tidak terbatas kepada bunga duka cita semata. Kami juga menerima bunga untuk ucapan semoga cepat sembuh, bingkisan kelahiran bayi, dan parcel buah untuk dikirimkan kepada pasien rumah sakit Husada. Dapatkan informasi tentang bunga duka cita, bunga papan duka cita, bunga duka rs husada, toko bunga jakarta, toko bunga mangga besar, toko bunga taman sari, di sini.
Berikut kami sampaikan sejarah singkat rumah sakit Husada, Jakarta Pusat.
Penggagas berdirinya RS Husada adalah seorang dokter bernama Kwa Tjoan Sioe. Tepatnya pada 28 Desember 1924 didirikan perkumpulan Jang Seng Ie yang mengandung arti tempat untuk memelihara atau merawat kehidupan. Jang Seng Ie menjadi sangat populer karena melayani masyarakat miskin di seputar Jakarta kota. Pada zaman pendudukan Jepang, namanya berubah menjadi Gunseikanbu Tukuketsu Kanrei Yo Sei Sinkai. Kemudian, setelah Indonesia merdeka, nama ini diganti menjadi Rumah Sakit Jang Seng Ie.
Pada 6 September 1945, perkumpulan Jang Seng Ie juga mendirikan Red Cross Jang Seng Ie, dengan programnya membantu tentara Indonesia di garis depan. Kemudian, pada 6 September 1963 nama RS kembali berganti menjadi RS Husada.
Layanan florist Toko Bunga Florist Kencana memberikan keterangan lengkap tentang bunga duka cita, bunga duka rs husada, bunga papan duka cita, toko bunga jakarta, toko bunga mangga besar, toko bunga taman sari, di sini.
Nama inilah yang dipakai sampai sekarang. Berawal dari mengontrak rumah di Prinsenlaan 40-42 (sekarang Jalan Mangga Besar) dengan biaya sewa 150 gulden per bulan. Rumah tersebut menjadi poliklinik dan dibuka untuk umum pada 13 Maret 1925.
Sekalipun didirikan etnis Tionghoa, menurut Hans, RS Husada tidak hanya diperuntukkan warga etnis Tionghoa. Warga lain yang pada masa lalu disebut pribumi atau bumi putera pun datang berobat ke RS tersebut. Tidak hanya pasien, bahkan dokter dan paramedis yang bekerja di RS itu ada juga yang pribumi. Meskipun demikian, dalam catatan RS Husada disebutkan, warga etnis Tionghoa yang miskin dan memerlukan bantuan sangat banyak yang berobat ke RS itu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.